Gumregan

Gumregan
Memperingati........... nnnbhhhhghj

Halaman

Halaman

Selasa, 23 Januari 2024

Gumbregan 2024




Masyarakat Dusun Ngringin dengan tekun menjaga kelestarian tradisi leluhur, terus melaksanakan kebudayaan yang masih lestari di tengah kemajuan zaman yang semakin modern. Salah satu warisan budaya yang masih hidup adalah Tradisi Gumbregan, yang tetap dijunjung tinggi oleh sebagian warga, khususnya di Padukuhan Ngringin, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu.

Tradisi Gumbregan berupa upacara selamatan untuk hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan ayam dimiliki oleh masyarakat setempat. Dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harapan agar hewan ternak tetap sehat, berkembang biak, serta hasil pertanian meningkat. Upacara ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali kebersamaan di antara warga.

Pada hari Kamis, tanggal 25 Januari 2024, tepat menjelang sore sebelum waktu Maghrib, masyarakat Dusun Ngringin berkumpul di Balai Padukuhan untuk melaksanakan upacara Gumbregan. Aneka makanan hasil pertanian ladang seperti ketupat bucu limo, kupat lepet, kupat pendowo, kupat bantal, kupat cepuk, kapur sirih, kunyit yang dihaluskan, jadah ketan, dan jagung goreng, semuanya dipersiapkan dengan penuh kecermatan.

Prosesi ini kemudian diberkahi oleh doa yang dipimpin oleh orang yang dianggap sesepuh bersama-sama dengan partisipasi warga masyarakat. Tradisi ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi momen berharga di mana kearifan lokal dan solidaritas sosial terjalin.

Setelah selesai, makanan yang telah didoakan dibagikan dan dimakan bersama oleh keluarga pemilik ternak. Beberapa bagian khusus dari sajian, seperti ketupat dan jadah ketan, diberikan dengan penuh kasih sayang kepada hewan ternak sebagai ungkapan terima kasih dan harapan atas kesejahteraan mereka. Tradisi Gumbregan di Dusun Ngringin tetap menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai leluhur dapat tetap lestari, bahkan di tengah dinamika zaman yang terus berkembang.






Sabtu, 20 Januari 2024

Mahasiswa KKN Kelompok 24 UMBY Tanamkan Semangat Hijau di Dusun Ngringin Bersama Bibit dari Yayasan Bumi Hijau

Ngringin, 21 Januari 2024 - Mahasiswa Kelompok 24 dari Universitas Mercubuana Yogyakarta (UMBY) meriahkan dusun Ngringin dengan aksi nyata dalam kegiatan kerjabakti, kali ini dengan menggunakan bibit dari Yayasan Bumi Hijau. Pada Minggu, 21Januari 2024, mereka turun langsung ke ladang warga, membantu menanam bibit jati, menggandeng kolaborasi dengan yayasan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem.

Kegiatan ini merupakan sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan Yayasan Bumi Hijau dalam mendukung agenda penghijauan dan pemberdayaan ekonomi lokal. Mahasiswa tidak hanya memberikan pendampingan teknis dalam menanam bibit jati, tetapi juga memberikan informasi penting tentang keberlanjutan lingkungan kepada warga dusun.

"Saat ini, kami berusaha menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan sejalan dengan visi Yayasan Bumi Hijau. Dengan menggunakan bibit dari yayasan ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap ekosistem dan ekonomi lokal," ujar Mas Nampa anggota Kelompok 24 KKN UMBY.



Bibit yang disediakan oleh Yayasan Bumi Hijau bukan hanya sebagai tanaman, tetapi juga simbol kepedulian terhadap alam. Dalam upaya mendukung ekonomi masyarakat, bibit jati diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang berkelanjutan.

Warga dusun Ngringin menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif mahasiswa dan dukungan dari Yayasan Bumi Hijau. Mereka berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi model bagi kolaborasi lebih lanjut antara perguruan tinggi, yayasan lingkungan, dan masyarakat dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan kali ini bukan hanya menciptakan ikatan positif antara mahasiswa dan masyarakat lokal, tetapi juga memperkuat kerjasama dengan lembaga lingkungan, menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.



Toklik



Kesenian Thoklik, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keanekaragaman kesenian di Kabupaten Gunungkidul, aktif dalam latihan pada malam Senin, tanggal 28 Januari 2024. Meskipun tidak ada penampilan di Festival Thoklik antar RT pada hari itu, malam Senin menjadi waktu yang penting bagi kelompok kesenian Thoklik Ngrekso Laras untuk melakukan latihan rutin.

Dalam suasana latihan yang penuh semangat, Thoklik Ngrekso Laras akan memastikan bahwa setiap anggota kelompok terampil dalam memainkan lagu-lagu tradisional dan aransemen unik mereka. Malam Senin yang penuh latihan ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan kualitas pertunjukan mereka dan menjaga keaslian tradisi Thoklik. Sebagai bentuk dedikasi terhadap seni dan budaya lokal, latihan Thoklik pada malam Senin tersebut bukan hanya sekadar persiapan untuk tampil di festival, tetapi juga sebagai wujud perawatan terhadap warisan budaya yang mereka junjung tinggi.