Gumregan

Gumregan
Memperingati........... nnnbhhhhghj

Halaman

Halaman

Sabtu, 08 November 2025

KUDHA PRADATA OPENER FKY 2025

 

Festival Kebudayaan Yogyakarta atau FKY adalah wahana pemersatu, penguat iddentitas, refleksis peradaban, akselerator ekosistem budaya, sekaligus jendela DIY ke dunia. Festival tersebut diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Yogyakarta. Festival kebudayaan yang diselenggarakan tersebut mewadahi berbagai kegiatan, seperti Gelaran Olah Rupa, Panggung FKY, Pasaraya Adat, dan Pawon Hajat Khasiat. 

Pada tahun 2025, event FKY bertempat di Kabupaten Gunungkidul. Acara tersebut diselenggarakan didua tempat yang berbeda. Tempat pertama berada di Lapangan Logandeng, Playen, Gunungkidul untuk tingkat provinsi, acara tersebut berlangsung pada tanggal 11 – 18 Oktober. Tempat kedua berada di Lapangan gari, Wonosari untuk tingkat kabupaten, acara tersebut berlangsung pada tanggal 13  - 16 Oktober. FKY pada tahun ini mengusung tema “Adoh Ratu Cedhak Watu” yang memiliki arti jauh dari raja dekat dengan batu.

Event FKY tersebut menyuguhkan berbagai penampilan kesenian. Salah satunya adalah Jathilan Kudha Pradata. Jathilan Kudha Pradata merupakan kesenian yang dimiliki oleh Dusun Ngringin. Keikutsertaan kesenian jathilan tersebut sebagai wadah untuk mengekspresikan seni anak muda Dusun Ngringin dalam acara FKY tahun ini. Kudha Pradata di tujuk sebagai opener pada tanggal 13 Oktober di Lapangan Gari.Dengan persiapan dan latiahan yang matang, Jathilan Kudha Pradata berhasil memberikan penampilan yang maksimal dalam durasi kurang lebih 1,5 jam.

Sekitar limabelas penari dan sepuluh pemusik yang turut berpartisipasi merasa bangga dengan keberhasilan pementasan jathilan tersebut. Tentu masih banyak kekurangan dalam sebuah pementasan, akan tetapi tidak menjadikan anak muda Dusun Ngirngin patah semangat dalam melesatrikan seni budaya terkhusus jathilan. Harapannya dengan adanya FKY, Jathilan Khuda Pradata bisa lebih berkembang dalam melestarikan seni budaya dan dapat menjadi pionir anak muda di Semanu agar tidak merasa malu dalam melestarikan budaya yang sudah ada.


0 komentar:

Posting Komentar