Mahasiswa KKN UNY Kenalkan Sosiologi Kepada Remaja Melalui “Sosialisasi Bahaya Bullying dan Kenakalan Remaja”

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan program penyuluhan berjudul “Sosialisasi Bahaya Bullying dan Kenakalan Remaja” untuk remaja Dusun Ngringin. Kegiatan ini diselenggarakan pada Senin malam (2/12/24) yang berlokasi di Masjid Al-Muttaqin. Kegiatan berlangsung pada pukul 20.00-22.00 WIB.

Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk mengedukasi para remaja tentang perilaku Bullying. Mencakup jens jenis perilaku bullying, faktor penyebabnya, bahayanya dan tentunya juga memberikan informasi atau tips untuk mengatasi perilaku bullying khususnya bagi para korban bullying. Tidak hanya penyuluhan tentang bahaya perilaku bullying, dalam kegiatan ini juga membahas tentang kenakalan remaja yang marak terjadi pada kalangan remaja masa kini.

Kegiatan sosialisasi dimulai pada pukul 20.00 WIB dengan media power point untuk menampilkan materi yang akan disampaikan. Isi materi yang disampaikan meliputi pengertian bullying, jenis jenis bullying yang terdiri dari bullying fisik, bullying verbal, bullying sosial dan cyberbullying. Faktor penyebab terjadinya perilaku bullying yang terus terulang, bahaya atau dampak buruk dari perilaku bullying baik dari segi korban maupun bagi sang pelaku, dan mahasiswa kkn tentunya juga memberi solusi atau tips bagaimana memghadapi bullying sesuai dengan jenisnya.Materi berikutnya yaitu penyuluhan tentang kenakalan remaja  yang meliputi tawuran, penyalahgunaan narkoba dan seks bebas. Mahasiwa KKN juga memberikan edukasi tentang dampak buruk dari masing masing kasus kenakalan remaja dan tentunya memberikan solusi agar para remaja dapat terhindar dari kenakalan remajaMahasiswa KKN menyampaikan materi dengan mengaitkan pada contoh contoh dalam kehidupan nyata sehingga lebih kontekstual dan lebih mudah dipahami oleh para remaja.

Mahasiswa KKN juga melakukan komunikasi dua arah dengan para remaja dengan mmeberikan pertanyaan di tengah tengah kegiatan untuk mentes konsentrasi para remaja. Para remaja sangat antusias dengan pertanyaan yang diberikan. Mereka berlomba untuk menjawab pertanyaan. Bagi para remaja yang menjawab dengan tepat akan mendapatkan reward. Di tengah tengah kegiatan ada sesi bercerita yang memfasilitasi remaja yang pernah menjadi korban bully untuk membagikan pengalamannya kepada teman teman audience. Mahasiswa KKN pun juga memberikan solisi untuk permasalahan bully yang dihadapi. Di akhir kegiatan ada sesi quiz utama yang berhadiah menarik ada sekitar 14 pertanyaan yang diajukan dan berhasil dijawab oleh para remaja. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama 

Kegiatan ini bermanfaat untuk membuat para korban bully di kalangan remaja untuk tetap percaya diri dalam melawan bullying dan mengedukasi para remaja agar terhindar dari kenakalan remaja yang dapat merusak genarasi penerus bangsa.

Read More

Mahasiswa KKN UNY Kenalkan Bahasa Inggris kepada Remaja Dusun Ngringin Melalui Program "Let’s Speak English"

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) mengadakan program edukasi bertajuk "Let’s Speak English" untuk remaja Dusun Ngringin. Kegiatan ini berlangsung pada Jumat malam (29/11/2024), bertempat di Masjid Al Muttaqim, mulai pukul 20.00 hingga 22.00 WIB.

Program ini dirancang khusus untuk meningkatkan kemampuan dasar bahasa Inggris remaja, dengan fokus pada penguasaan kosakata, struktur kalimat sederhana, dan cara memperkenalkan diri dalam situasi formal maupun informal

Acara dimulai dengan pengenalan materi tentang penggunaan bahasa Inggris dalam kehidupan sehari-hari, diikuti dengan latihan percakapan sederhana. Para peserta diajak untuk mempraktikkan dialog memperkenalkan diri, seperti menyebutkan nama, latar belakang pendidikan, dan hobi.

Untuk meningkatkan kepercayaan diri, kegiatan ini dilengkapi dengan simulasi percakapan dalam kelompok kecil. Remaja yang hadir juga diberikan kesempatan untuk berbicara di depan peserta lain, sehingga mereka dapat melatih kemampuan berbicara secara langsung.

Antusiasme terlihat jelas dari para peserta yang aktif bertanya dan berdiskusi selama sesi berlangsung. Tidak hanya itu, metode pengajaran yang interaktif juga membuat suasana menjadi lebih santai dan menyenangkan.

Program ini merupakan salah satu upaya mahasiswa KKN UNY dalam mempersiapkan generasi muda Dusun Ngringin menghadapi tantangan global. Dengan kemampuan dasar bahasa Inggris yang lebih baik, remaja diharapkan memiliki peluang yang lebih luas di masa depan, baik dalam pendidikan maupun dunia kerja.

Dukungan dari masyarakat setempat, termasuk pengurus Masjid Al Muttaqim, turut berperan dalam keberhasilan acara ini. Mahasiswa KKN UNY berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan memberikan manfaat berkelanjutan bagi para remaja di Dusun Ngringin.

Read More

Mahasiswa KKN UNY Perkenalkan Bahasa Inggris kepada Anak-Anak Dusun Ngringin melalui Program "Let’s Speak English"

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) telah melaksanakan program edukasi bertajuk "Let’s Speak English" di Dusun Ngringin, Semanu, Gunung Kidul, pada Jumat (29/11/2024). Program ini bertujuan untuk memperkenalkan dasar-dasar bahasa Inggris kepada anak-anak, dengan fokus pada kosakata dan percakapan sederhana.

Kegiatan berlangsung di Posko KKN UNY mulai pukul 15.30 WIB. Anak-anak yang hadir disambut dengan sesi pembelajaran interaktif yang dirancang agar mudah dipahami. Materi utama meliputi pengenalan kosakata dasar, seperti nama benda sehari-hari, warna, dan angka, serta latihan memperkenalkan diri, mencakup menyebutkan nama, usia, dan hobi.

Metode pembelajaran yang digunakan melibatkan permainan edukatif dan aktivitas menyanyi lagu-lagu bahasa Inggris. Hal ini dilakukan untuk menciptakan suasana belajar yang menyenangkan dan membangun rasa percaya diri anak-anak dalam menggunakan bahasa Inggris.

Program "Let’s Speak English" merupakan salah satu bentuk kontribusi mahasiswa KKN UNY dalam mendukung peningkatan kualitas pendidikan di desa. Selain memberikan ilmu baru, program ini diharapkan dapat menanamkan semangat belajar yang berkesinambungan bagi anak-anak di Dusun Ngringin.

Antusiasme anak-anak dan dukungan dari masyarakat setempat menjadi faktor pendukung keberhasilan kegiatan ini. Dengan adanya program ini, mahasiswa KKN UNY berharap dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan potensi generasi muda di desa, khususnya dalam menghadapi tantangan global.

Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian program kerja KKN yang bertujuan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Program "Let’s Speak English" di Dusun Ngringin menjadi bukti nyata bahwa pembelajaran bahasa Inggris dapat dilakukan dengan cara yang sederhana namun tetap menyenangkan dan efektif. Melalui program "Let’s Speak English", kami ingin menunjukkan bahwa belajar bahasa asing itu tidak sulit dan dapat dilakukan dengan cara yang menyenangkan. Semoga kegiatan ini menjadi langkah awal untuk membangun semangat belajar anak-anak Dusun Ngringin.

Read More

Mahasiswa KKN UNY Kenalkan Budaya Prancis kepada Anak-Anak Dusun Ngringin melalui Program "Découvrir la Culture Française"

Dalam rangka menjalankan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), mahasiswa Pendidikan Bahasa Prancis menghadirkan kegiatan sosialisasi dan pengenalan budaya prancis dengan tema ‘découvrir la culture française‘ dengan sasaran anak-anak di Dusun Ngringin. Program kerja ini berfokus pada pengenalan dasar bahasa Prancis serta elemen-elemen budaya menarik yang sesuai dengan usia anak-anak.

Kuliah Kerja Nyata (KKN) memiliki peran penting dalam pemberdayaan masyarakat, terutama di desa-desa. Melalui program kerja ini, diharapkan anak-anak dapat mengenal budaya asing, seperti Prancis, yang merupakan salah satu pusat seni, budaya, dan pendidikan dunia. Selain memberikan wawasan, program ini bertujuan menumbuhkan rasa percaya diri dan semangat belajar bahasa asing sejak dini.

Rangkaian acara

Kegiatan ini berlangsung pada hari Kamis, 21 November 2024 di Masjid Al-Muttaqin dengan menggunakan tayangan materi berupa power point. Isi materi tersebut mencakup pengenalan dasar letak geografis negara Prancis dan identitas rincinya, hal-hal yang menonjol di Prancis, serta budaya atau kebiasaan menarik dari orang-orang Prancis yang jarang atau tidak biasa kita temui di Indonesia. Metode penyampaian materi yang mahasiswa lakukan adalah pengenalan kontekstual atau pengenalan dengan cara mengaitkan materi dengan konteks kehidupan nyata, sehingga anak-anak dapat memahami konsep secara lebih bermakna. Dalam hal ini mahasiswa mengaitkan atau memberi perbandingan materi budaya yang terdapat di Prancis dengan yang ada di Indonesia sebagai upaya mudah untuk menjadi tahu dan memahami dengan baik kebiasaan-kebiasaan orang Prancis.

Adanya kegiatan ini dapat bermanfaat untuk menambah wawasan tentang budaya internasional, mampu mengembangkan keterampilan baru khususnya dalam berbahasa asing, serta meningkatkan rasa percaya diri dalam berinteraksi dengan budaya yang berbeda 

Program pengenalan budaya Prancis ini tidak hanya memberikan wawasan baru tetapi juga akan membangun rasa toleransi dan keterbukaan cara berpikir pada anak-anak khususnya di Dusun Ngringin, Semanu. Dengan pendekatan yang menyenangkan dan interaktif, diharapkan mereka dapat menyerap ilmu sekaligus terinspirasi untuk terus belajar hal-hal baru.

Mari bersama-sama membuka pintu wawasan global melalui pengenalan budaya-budaya internasional!

Read More

Chemistry is Fun: Mahasiswa KKN UNY Kenalkan Kimia Melalui Eksperimen Seru untuk Anak-Anak Dusun Ngringin

Salah satu program kerja KKN UNY 2024 yang di laksanakan di Dusun Ngringin pada tanggal 13 November 2024 dihadiri oleh 17 anak-anak dari TK hingga SD. Pelaksanaan program tersebut berjalan dengan lancar dan dapat dilihat bahwa anak-anak sangat antusias terhadap program kerja chemistry is fun ini. Chemistry is fun sendiri adalah program kerja yang di laksanakan oleh mahasiswa program studi Pendidikan Kimia UNY yang bertujuan untuk mengenalkan ilmu kimia kepada anak-anak sejak dini, agar anak-anak tertarik kepada kimia. Pada dasarnya kimia terdapat di sekitar kita. Kita bernafas, beraktifitas, makanan yang kita makan semuanya berhubungan dengan kimia. Program kerja ini memberikan pengalaman membuat eksperimen kimia yang menarik dan menggunakan bahan yang aman yang ada di sekitar kita. Terdapat dua eksperimen yang di lakukan yaitu gunung meletus dan tinta rahasia. Gunung meletus memberikan ilustrasi bagaimana cara gunung berapi mengeluarkan lava nya. Bahan yang digunakan untuk eksperimen pertama yaitu dengan mencampurkan soda kue dengan cuka dan diberi warna merah agar terlihat seperti lava sungguhan. Mencampurkan soda kue bersifat basa, sedangkan cuka bersifat asam. Ketika keduanya dicampur, reaksi kimia terjadi, menghasilkan gas karbon dioksida (CO2). Gas ini menciptakan tekanan di dalam botol yang akhirnya menyebabkan “letusan” gunung. Eksperimen kedua yaitu tinta rahasia menggunakan alat dan bahan yaitu jeruk, kertas hvs dan cotton bud. Jeruk di gunakan sebagai tinta yang di aplikasikan ke dalam kertas hvs. Tulisan tidak terlihat dan akan terlihat setelah di panaskan. Hal itu karena, jeruk adalah zat organik yang mengoksidasi dan berubah menjadi cokelat saat dipanaskan. Pengetahuan ini yang belum anak anak dapatkan di sekolah dan dapat menjadi pengetahuan awal anak-anak untuk menyukai dan mengetahui kimia serta mengajarkan kepada anak-anak bahwa “Chemistry is Fun”.

Read More

Mahasiswa KKN UMBY Ajak Warga Dusun Ngringin Kenali dan Atasi Baby Blues Bersama Keluarga

Dusun Ngringin, 2 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar sosialisasi tentang baby blues di Balai Dusun Ngringin, pada Jumat malam (2/8/2024). Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini dihadiri oleh bapak-bapak, ibu-ibu, serta pemuda dan pemudi Karang Taruna setempat.

"Baby blues merupakan topik yang jarang diangkat atau dijadikan program kerja KKN. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengedukasi masyarakat tentang kondisi yang sering kali terabaikan ini, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada ibu pasca-melahirkan di lingkungan sekitar." ungkap Eka Aryani, S.Pd., M.Pd., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Kelompok 10.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai baby blues, sebuah kondisi emosional yang sering dialami oleh ibu setelah melahirkan. Kurangnya pengetahuan mengenai baby blues di kalangan keluarga sering kali membuat kondisi ini sulit dikenali dan diatasi dengan efektif. Fajar selaku salah satu audiens pada acara sosialisasi memberikan tanggapan “Kegiatan sosialisasi ini penting untuk diperhatikan karena memang kondisi ibu setelah melahirkan itu sering kali terlewatkan.”.

Materi yang disampaikan meliputi definisi, aspek-aspek, serta faktor-faktor penyebab baby blues yang perlu diperhatikan untuk mengenali dan menangani kondisi ini dengan efektif. Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN UMBY juga menjelaskan tiga strategi untuk mengatasi baby blues: terapi musik, terapi support system, dan konsultasi dengan psikolog atau bidan. Peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan terkait topik tersebut.

"Melalui sosialisasi ini, kami berharap warga Dusun Ngringin dapat lebih memahami baby blues dan tahu bagaimana cara memberikan dukungan yang tepat kepada ibu yang mengalaminya," kata Sisilia Elga Polii, salah satu anggota KKN UMBY.

Sementara itu Frediyanto selaku kepala Dukuh Dusun Ngringin setempat menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa KKN - PPM UMBY kelompok 10.

"Saya mewakili masyarakat Dusun Ngringin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa KKN UMBY yang telah memberikan sosialisasi terkait Baby Blues. Kami sangat mendukung upaya mahasiswa KKN UMBY dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang baby blues,” tutur Frediyanto.

Dalam konteks yang lebih luas, baby blues adalah suatu bentuk kesedihan atau kemurungan yang dialami ibu setelah melahirkan. Kondisi ini biasanya muncul sementara waktu, yaitu sekitar dua hari sampai tiga minggu sejak kelahiran bayi. Prevalensi kejadian baby blues bervariasi di seluruh dunia, dengan angka kejadian di Indonesia berkisar 50-70%.

Penelitian telah menunjukkan bahwa dukungan sosial suami merupakan faktor risiko yang paling dominan berkontribusi terhadap kejadian baby blues. Oleh karena itu, melibatkan suami dalam memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan anak, serta antisipasi terhadap deteksi dini baby blues, dapat menurunkan angka kejadian baby blues.

Dalam acara sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN UMBY juga menjelaskan pentingnya perawatan yang holistik dan berkesinambungan bagi ibu setelah melahirkan. Mereka menekankan bahwa penting untuk memperhatikan kondisi ibu dan bayi serta dukungan yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Mahasiswa KKN UMBY ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan ibu pasca-melahirkan, dengan fokus pada dukungan keluarga dan kesehatan mental. Mereka juga berupaya memperkuat kerjasama antara tenaga kesehatan dan ibu untuk meningkatkan kualitas pelayanan perinatal dan mengurangi baby blues di Dusun Ngringin.

Nama penulis : Tim KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kelompok 10

Read More

Sosialisasikan Bahaya Pernikahan Dini, KKN 10 UMBY Tingkatkan Kesadaran Remaja Dusun Ngringin

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 10 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) sukses menggelar program sosialisasi di Dusun Ngringin, Kalurahan Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan ini menyasar para remaja di Dusun Ngringin, dan dilaksanakan pada hari Sabtu (03/08/2024). Bertempat di rumah Ibu Ngatemi, mantan kepala dukuh Dusun Ngringin, acara ini dihadiri oleh seluruh remaja Dusun Ngringin.

Fernando Setiawan, selaku ketua KKN kelompok 10 UMBY, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait pernikahan dini dan bahayanya.

“Sosialisasi ini menjadi salah satu upaya untuk memberikan edukasi bagi para remaja terkait apa itu pernikahan dini, faktor penyebab pernikahan dini, dan bahaya pernikahan dini,” terang Fernando Setiawan.

Kegiatan sosialisasi dimoderatori dan dibuka oleh Fikri Sihab, dan pemaparan materi disampaikan oleh Yunasti Sa;ti, serta ditutup dengan sesi tanya jawab.

Yunasti Sa’ti selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai salah satu solusi pencegahan pernikahan dini di kalangan remaja.

“Banyak remaja yang belum matang secara emosional dan finansial harus menghadapi beban rumah tangga, yang pada akhirnya berujung pada perpecahan keluarga. Oleh karena itu, sosialisasi ini penting untuk dilakukan guna meningkatkan kesadaran para remaja mengenai dampak negatif yang bisa ditimbulkan” ujar Yunasti.

Yunasti juga menyoroti dampak psikologis, sosial, dan ekonomi yang sering kali tidak disadari oleh para remaja yang terjebak dalam pernikahan dini.

“Banyak hak-hak anak dan remaja yang sering kali terabaikan ketika mereka dipaksa untuk menikah di usia yang sangat muda. Banyak kisah nyata dari para korban pernikahan dini yang mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan” timpa Yunasti.

Para peserta yang hadir terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi dan memperhatikan setiap materi yang dipaparkan, hal ini nampak dari beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman, salah satunya Fani.

“Kami merasa sosialisasi terkait bahaya pernikahan dini sangat penting bagi para remaja di Gunungkidul, khususnya bagi para remaja di Dusun Ngringin. Karena kegiatan ini bisa mengedukasi para remaja agar tidak terburu-buru menikah, dan fokus untuk menggapai masa depan yanga cerah” ucap Fani.

Program kerja sosialisasi terkait bahaya pernikahan dini ini, juga mendapatkan tanggapan positif dari Febri selaku anggota Karang Taruna.

“Saya perwakilan anggota karang taruna yang mendampingi dan membina para remaja di Dusun Ngringin mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKN UMBY, dengan adanya kegiatan ini para remaja bisa mempertimbangkan apabila ingin menikah muda dan dampaknya” Ujar Febri.

Senada dengan Febri, Agung selaku anggota karang taruna juga menambahkan bahwa menggapai masa depan yang cerah lebih penting daripada terburu-buru menikah diusia muda.

“Dengan menunda pernikahan dan fokus pada pendidikan serta pengembangan diri, mereka bisa memiliki masa depan yang lebih cerah dan bahagia” timpa Agung.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh oleh Eka Aryani S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Kelompok 10 UMBY.

“Semoga kegiatan sosialisasi ini memberikan dampak positif bagi warga Dusun Ngringin, khususnya para remaja di dusun tersebut. Sosialisasi yang dilakukan oleh KKN 10 UMBY di Dusun Ngringin ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya pernikahan dini.” Tutur Eka.

Acara malam itu bukan hanya sekadar sosialisasi, tetapi juga menjadi momen berharga bagi para remaja Dusun Ngringin untuk merenungkan masa depan mereka dan membuat keputusan yang bijak demi kehidupan yang lebih baik. Kegiatan ini menekankan bahwa penundaan pernikahan hingga usia yang lebih matang akan memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dan meraih impian mereka tanpa harus terikat oleh tanggung jawab yang belum siap mereka emban.

Read More