Gumregan

Gumregan
Memperingati........... nnnbhhhhghj

Halaman

Halaman

Sabtu, 17 Agustus 2024

Mahasiswa KKN UMBY Ajak Warga Dusun Ngringin Kenali dan Atasi Baby Blues Bersama Keluarga


Dusun Ngringin, 2 Agustus 2024 — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) menggelar sosialisasi tentang baby blues di Balai Dusun Ngringin, pada Jumat malam (2/8/2024). Acara yang dimulai pukul 20.00 WIB ini dihadiri oleh bapak-bapak, ibu-ibu, serta pemuda dan pemudi Karang Taruna setempat.

"Baby blues merupakan topik yang jarang diangkat atau dijadikan program kerja KKN. Kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengedukasi masyarakat tentang kondisi yang sering kali terabaikan ini, sehingga dapat memberikan dukungan yang lebih baik kepada ibu pasca-melahirkan di lingkungan sekitar." ungkap Eka Aryani, S.Pd., M.Pd., Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Kelompok 10.

Sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai baby blues, sebuah kondisi emosional yang sering dialami oleh ibu setelah melahirkan. Kurangnya pengetahuan mengenai baby blues di kalangan keluarga sering kali membuat kondisi ini sulit dikenali dan diatasi dengan efektif. Fajar selaku salah satu audiens pada acara sosialisasi memberikan tanggapan “Kegiatan sosialisasi ini penting untuk diperhatikan karena memang kondisi ibu setelah melahirkan itu sering kali terlewatkan.”.

Materi yang disampaikan meliputi definisi, aspek-aspek, serta faktor-faktor penyebab baby blues yang perlu diperhatikan untuk mengenali dan menangani kondisi ini dengan efektif. Dalam sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN UMBY juga menjelaskan tiga strategi untuk mengatasi baby blues: terapi musik, terapi support system, dan konsultasi dengan psikolog atau bidan. Peserta juga diberikan kesempatan untuk berdiskusi dan mengajukan pertanyaan terkait topik tersebut.

"Melalui sosialisasi ini, kami berharap warga Dusun Ngringin dapat lebih memahami baby blues dan tahu bagaimana cara memberikan dukungan yang tepat kepada ibu yang mengalaminya," kata Sisilia Elga Polii, salah satu anggota KKN UMBY.

Sementara itu Frediyanto selaku kepala Dukuh Dusun Ngringin setempat menyampaikan rasa terima kasih kepada mahasiswa KKN - PPM UMBY kelompok 10.

"Saya mewakili masyarakat Dusun Ngringin mengucapkan terima kasih kepada rekan-rekan mahasiswa KKN UMBY yang telah memberikan sosialisasi terkait Baby Blues. Kami sangat mendukung upaya mahasiswa KKN UMBY dalam meningkatkan kesadaran masyarakat tentang baby blues,” tutur Frediyanto.

Dalam konteks yang lebih luas, baby blues adalah suatu bentuk kesedihan atau kemurungan yang dialami ibu setelah melahirkan. Kondisi ini biasanya muncul sementara waktu, yaitu sekitar dua hari sampai tiga minggu sejak kelahiran bayi. Prevalensi kejadian baby blues bervariasi di seluruh dunia, dengan angka kejadian di Indonesia berkisar 50-70%.

Penelitian telah menunjukkan bahwa dukungan sosial suami merupakan faktor risiko yang paling dominan berkontribusi terhadap kejadian baby blues. Oleh karena itu, melibatkan suami dalam memberikan informasi tentang kesehatan ibu dan anak, serta antisipasi terhadap deteksi dini baby blues, dapat menurunkan angka kejadian baby blues.

Dalam acara sosialisasi tersebut, mahasiswa KKN UMBY juga menjelaskan pentingnya perawatan yang holistik dan berkesinambungan bagi ibu setelah melahirkan. Mereka menekankan bahwa penting untuk memperhatikan kondisi ibu dan bayi serta dukungan yang diberikan oleh keluarga dan lingkungan sekitarnya.

Mahasiswa KKN UMBY ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya perawatan ibu pasca-melahirkan, dengan fokus pada dukungan keluarga dan kesehatan mental. Mereka juga berupaya memperkuat kerjasama antara tenaga kesehatan dan ibu untuk meningkatkan kualitas pelayanan perinatal dan mengurangi baby blues di Dusun Ngringin.


Nama penulis : Tim KKN-PPM Universitas Mercu Buana Yogyakarta Kelompok 10

Sosialisasikan Bahaya Pernikahan Dini, KKN 10 UMBY Tingkatkan Kesadaran Remaja Dusun Ngringin

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 10 Universitas Mercu Buana Yogyakarta (UMBY) sukses menggelar program sosialisasi di Dusun Ngringin, Kalurahan Semanu, Kecamatan Semanu, Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

Kegiatan ini menyasar para remaja di Dusun Ngringin, dan dilaksanakan pada hari Sabtu (03/08/2024). Bertempat di rumah Ibu Ngatemi, mantan kepala dukuh Dusun Ngringin, acara ini dihadiri oleh seluruh remaja Dusun Ngringin.

Fernando Setiawan, selaku ketua KKN kelompok 10 UMBY, menyampaikan bahwa kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman terkait pernikahan dini dan bahayanya.

“Sosialisasi ini menjadi salah satu upaya untuk memberikan edukasi bagi para remaja terkait apa itu pernikahan dini, faktor penyebab pernikahan dini, dan bahaya pernikahan dini,” terang Fernando Setiawan.

Kegiatan sosialisasi dimoderatori dan dibuka oleh Fikri Sihab, dan pemaparan materi disampaikan oleh Yunasti Sa;ti, serta ditutup dengan sesi tanya jawab.

Yunasti Sa’ti selaku penanggung jawab kegiatan menyampaikan bahwa kegiatan ini sangat penting sebagai salah satu solusi pencegahan pernikahan dini di kalangan remaja.

“Banyak remaja yang belum matang secara emosional dan finansial harus menghadapi beban rumah tangga, yang pada akhirnya berujung pada perpecahan keluarga. Oleh karena itu, sosialisasi ini penting untuk dilakukan guna meningkatkan kesadaran para remaja mengenai dampak negatif yang bisa ditimbulkan” ujar Yunasti.

Yunasti juga menyoroti dampak psikologis, sosial, dan ekonomi yang sering kali tidak disadari oleh para remaja yang terjebak dalam pernikahan dini.

“Banyak hak-hak anak dan remaja yang sering kali terabaikan ketika mereka dipaksa untuk menikah di usia yang sangat muda. Banyak kisah nyata dari para korban pernikahan dini yang mengalami berbagai kesulitan dan penderitaan” timpa Yunasti.

Para peserta yang hadir terlihat sangat antusias mengikuti kegiatan sosialisasi dan memperhatikan setiap materi yang dipaparkan, hal ini nampak dari beberapa peserta yang mengajukan pertanyaan dan berbagi pengalaman, salah satunya Fani.

“Kami merasa sosialisasi terkait bahaya pernikahan dini sangat penting bagi para remaja di Gunungkidul, khususnya bagi para remaja di Dusun Ngringin. Karena kegiatan ini bisa mengedukasi para remaja agar tidak terburu-buru menikah, dan fokus untuk menggapai masa depan yanga cerah” ucap Fani.

Program kerja sosialisasi terkait bahaya pernikahan dini ini, juga mendapatkan tanggapan positif dari Febri selaku anggota Karang Taruna.

“Saya perwakilan anggota karang taruna yang mendampingi dan membina para remaja di Dusun Ngringin mengucapkan terimakasih kepada mahasiswa KKN UMBY, dengan adanya kegiatan ini para remaja bisa mempertimbangkan apabila ingin menikah muda dan dampaknya” Ujar Febri.

Senada dengan Febri, Agung selaku anggota karang taruna juga menambahkan bahwa menggapai masa depan yang cerah lebih penting daripada terburu-buru menikah diusia muda.

“Dengan menunda pernikahan dan fokus pada pendidikan serta pengembangan diri, mereka bisa memiliki masa depan yang lebih cerah dan bahagia” timpa Agung.

Kegiatan ini mendapat dukungan penuh oleh Eka Aryani S.Pd, M.Pd, selaku Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) KKN Kelompok 10 UMBY.

“Semoga kegiatan sosialisasi ini memberikan dampak positif bagi warga Dusun Ngringin, khususnya para remaja di dusun tersebut. Sosialisasi yang dilakukan oleh KKN 10 UMBY di Dusun Ngringin ini merupakan langkah nyata untuk meningkatkan kesadaran remaja tentang bahaya pernikahan dini.” Tutur Eka.

Acara malam itu bukan hanya sekadar sosialisasi, tetapi juga menjadi momen berharga bagi para remaja Dusun Ngringin untuk merenungkan masa depan mereka dan membuat keputusan yang bijak demi kehidupan yang lebih baik. Kegiatan ini menekankan bahwa penundaan pernikahan hingga usia yang lebih matang akan memberikan mereka kesempatan untuk berkembang dan meraih impian mereka tanpa harus terikat oleh tanggung jawab yang belum siap mereka emban.

Senin, 05 Februari 2024

Kolaborasi Mahasiswa KKN Universitas Mercubuana Yogyakarta untuk Membangun Profil Dusun Melalui Blogspot

 Yogyakarta, 8 Februari 2024

Dalam rangka melibatkan mahasiswa dalam kegiatan nyata, kelompok KKN (Kuliah Kerja Nyata) Universitas Mercubuana Yogyakarta, Kelompok 24, telah berhasil menciptakan dampak positif melalui proyek pembuatan web profil dusun. Proyek ini dilaksanakan dengan antusiasme dan kerjasama tim yang kuat.

Proyek web profil dusun ini merupakan inisiatif dari Frans, mahasiswa berbakat dalam desain dan layout. Frans berhasil menciptakan tampilan web yang menarik dan informatif menggunakan platform Blogspot. Dengan kepiawaian desainnya, Frans berhasil menciptakan pengalaman pengguna yang menyenangkan.

Pentingnya konten yang informatif juga diakui dalam proyek ini. Arba, Ketua kelompok KKN UMBY, turut berkontribusi sebagai penulis konten dan desainer. Dengan kepandaiannya dalam merangkai kata-kata, Arba memberikan informasi yang lengkap dan menarik bagi pengunjung web. Kolaborasinya dengan Frans dalam merancang tata letak konten sangat penting untuk mencapai kesuksesan proyek.

Alifa, anggota tim yang memiliki keahlian dalam teknologi, berperan sebagai konten dan teknisi. Dengan kecakapannya dalam mengatasi berbagai tantangan teknis, Alifa berhasil mengimplementasikan ide-ide Frans dan Arba secara efisien, sehingga web profil dusun dapat berjalan dengan lancar.

Tidak hanya itu, kerjasama dengan teman-teman lainnya dalam mengumpulkan data menjadi kunci keberhasilan proyek ini. Semua anggota kelompok turut berperan dalam mendapatkan informasi yang akurat dan relevan untuk memperkaya konten web.

Proyek web profil dusun ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi masyarakat sekitar, serta menjadi sarana informasi yang bermanfaat. Keberhasilan proyek ini juga menunjukkan potensi kolaborasi yang baik antara mahasiswa dengan latar belakang keahlian yang beragam.

Semoga proyek ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terlibat dalam kegiatan KKN yang tidak hanya memberikan pengalaman pembelajaran, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat.


Menginspirasi Melalui Aksi: Mahasiswa dan Upaya mengurangi Penggunaan Gadget pada Anak Anak"

 




Kiki Irawati, sebagai orang tua dari salah satu anak yang mengikuti bimbel, menyadari bahwa kegiatan yang dilakukan oleh mahasiswa KKN 24 MERCU BUANA YOGYAKARTA sangat memberikan dampak positif bagi anak-anak. Menurutnya, bimbel merupakan salah satu proses pendampingan atau bantuan yang diberikan untuk meningkatkan pemahaman anak-anak terhadap materi pelajaran, mengembangkan keterampilan motorik, dan mencapai kreativitas otak anak. Hal ini bertujuan agar anak tidak menjadi terlalu bergantung pada gadget dalam waktu yang cukup lama.

 

Ibu Kiki menyadari bahwa mendidik anak di era digital sangat penting agar anak tidak mengalami kegagalan teknologi (Gaptek). Penggunaan gadget pada anak menjadi tantangan tersendiri, karena teknologi tidak dapat dihindari dalam kehidupan sehari-hari, termasuk pada anak-anak. Ia menyoroti risiko dampak negatif pada kesehatan, seperti gangguan tidur, akibat penggunaan gadget yang berlebihan, baik secara fisik maupun mental.

 

Bimbel ini juga ditujukan kepada para orang tua agar mereka dapat memahami dampak yang diberikan terhadap anak-anak dalam penggunaan gadget. Orang tua perlu membatasi memberikan edukasi atau hiburan yang terdapat di dalam gadget agar anak dapat menyaring atau menangkap informasi atau ilmu yang dilihatnya. Ibu Kiki menekankan pentingnya memantau anak dalam bermain gadget karena anak-anak cenderung mudah menangkap apa yang mereka dengar atau lihat.

 

Dalam menghadapi perkembangan gadget yang terus berubah cepat dan signifikan, Ibu Kiki mencatat beberapa tren dan perkembangan utama di dunia gadget saat ini, melibatkan peningkatan teknologi, konektivitas yang lebih baik, dan integrasi yang lebih erat dengan kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi potensi kecanduan gadget atau game, mahasiswa MERCU BUANA YOGYAKARTA menyelenggarakan Berbagai kegiatan untuk anak usia TK sampai SMP. Kegiatan ini bertujuan untuk melatih motorik anak melalui beberapa kegiatan seperti pembuatan batik jumputan dan gelang manik-manik, sehingga anak-anak dapat berkreasi sesuai dengan keinginan mereka.

Menurut Annisa, anggota Tim KKN UMBY, mengenai cara menghindarkan anak dari gadget sangat relevan dan penting untuk dipahami oleh orang tua. ”langkah pertama yang harus dilakukan orang tua adalah memahami bahwa penggunaan gadget harus dibatasi dengan waktu yang wajar. Orang tua juga harus memberikan kesempatan bagi anak untuk bermain di lingkungan sekitarnya. Pendekatan ini bertujuan untuk memberikan contoh yang baik kepada anak-anak dalam mengelola penggunaan teknologi dan memperluas interaksi mereka dengan lingkungan fisik serta sosial di sekitarnya”.

 

 

 

Selasa, 23 Januari 2024

Gumbregan 2024




Masyarakat Dusun Ngringin dengan tekun menjaga kelestarian tradisi leluhur, terus melaksanakan kebudayaan yang masih lestari di tengah kemajuan zaman yang semakin modern. Salah satu warisan budaya yang masih hidup adalah Tradisi Gumbregan, yang tetap dijunjung tinggi oleh sebagian warga, khususnya di Padukuhan Ngringin, Kalurahan Semanu, Kapanewon Semanu.

Tradisi Gumbregan berupa upacara selamatan untuk hewan ternak seperti sapi, kerbau, kambing, dan ayam dimiliki oleh masyarakat setempat. Dilaksanakan sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa dan harapan agar hewan ternak tetap sehat, berkembang biak, serta hasil pertanian meningkat. Upacara ini juga menjadi sarana untuk mempererat tali kebersamaan di antara warga.

Pada hari Kamis, tanggal 25 Januari 2024, tepat menjelang sore sebelum waktu Maghrib, masyarakat Dusun Ngringin berkumpul di Balai Padukuhan untuk melaksanakan upacara Gumbregan. Aneka makanan hasil pertanian ladang seperti ketupat bucu limo, kupat lepet, kupat pendowo, kupat bantal, kupat cepuk, kapur sirih, kunyit yang dihaluskan, jadah ketan, dan jagung goreng, semuanya dipersiapkan dengan penuh kecermatan.

Prosesi ini kemudian diberkahi oleh doa yang dipimpin oleh orang yang dianggap sesepuh bersama-sama dengan partisipasi warga masyarakat. Tradisi ini tidak hanya sekadar ritual, tetapi juga menjadi momen berharga di mana kearifan lokal dan solidaritas sosial terjalin.

Setelah selesai, makanan yang telah didoakan dibagikan dan dimakan bersama oleh keluarga pemilik ternak. Beberapa bagian khusus dari sajian, seperti ketupat dan jadah ketan, diberikan dengan penuh kasih sayang kepada hewan ternak sebagai ungkapan terima kasih dan harapan atas kesejahteraan mereka. Tradisi Gumbregan di Dusun Ngringin tetap menjadi bukti nyata bahwa nilai-nilai leluhur dapat tetap lestari, bahkan di tengah dinamika zaman yang terus berkembang.






Sabtu, 20 Januari 2024

Mahasiswa KKN Kelompok 24 UMBY Tanamkan Semangat Hijau di Dusun Ngringin Bersama Bibit dari Yayasan Bumi Hijau

Ngringin, 21 Januari 2024 - Mahasiswa Kelompok 24 dari Universitas Mercubuana Yogyakarta (UMBY) meriahkan dusun Ngringin dengan aksi nyata dalam kegiatan kerjabakti, kali ini dengan menggunakan bibit dari Yayasan Bumi Hijau. Pada Minggu, 21Januari 2024, mereka turun langsung ke ladang warga, membantu menanam bibit jati, menggandeng kolaborasi dengan yayasan lingkungan untuk meningkatkan kesadaran akan keberlanjutan dan keseimbangan ekosistem.

Kegiatan ini merupakan sinergi antara mahasiswa, masyarakat, dan Yayasan Bumi Hijau dalam mendukung agenda penghijauan dan pemberdayaan ekonomi lokal. Mahasiswa tidak hanya memberikan pendampingan teknis dalam menanam bibit jati, tetapi juga memberikan informasi penting tentang keberlanjutan lingkungan kepada warga dusun.

"Saat ini, kami berusaha menciptakan lingkungan yang berkelanjutan dan sejalan dengan visi Yayasan Bumi Hijau. Dengan menggunakan bibit dari yayasan ini, kami berharap dapat memberikan dampak positif yang lebih besar terhadap ekosistem dan ekonomi lokal," ujar Mas Nampa anggota Kelompok 24 KKN UMBY.



Bibit yang disediakan oleh Yayasan Bumi Hijau bukan hanya sebagai tanaman, tetapi juga simbol kepedulian terhadap alam. Dalam upaya mendukung ekonomi masyarakat, bibit jati diharapkan dapat memberikan nilai tambah yang berkelanjutan.

Warga dusun Ngringin menyampaikan apresiasi tinggi atas inisiatif mahasiswa dan dukungan dari Yayasan Bumi Hijau. Mereka berharap kegiatan semacam ini dapat menjadi model bagi kolaborasi lebih lanjut antara perguruan tinggi, yayasan lingkungan, dan masyarakat dalam upaya menjaga keberlanjutan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Kegiatan kali ini bukan hanya menciptakan ikatan positif antara mahasiswa dan masyarakat lokal, tetapi juga memperkuat kerjasama dengan lembaga lingkungan, menciptakan lingkungan yang lebih hijau dan berkelanjutan untuk generasi mendatang.



Toklik



Kesenian Thoklik, yang menjadi bagian tak terpisahkan dari keanekaragaman kesenian di Kabupaten Gunungkidul, aktif dalam latihan pada malam Senin, tanggal 28 Januari 2024. Meskipun tidak ada penampilan di Festival Thoklik antar RT pada hari itu, malam Senin menjadi waktu yang penting bagi kelompok kesenian Thoklik Ngrekso Laras untuk melakukan latihan rutin.

Dalam suasana latihan yang penuh semangat, Thoklik Ngrekso Laras akan memastikan bahwa setiap anggota kelompok terampil dalam memainkan lagu-lagu tradisional dan aransemen unik mereka. Malam Senin yang penuh latihan ini menjadi kesempatan bagi mereka untuk meningkatkan kualitas pertunjukan mereka dan menjaga keaslian tradisi Thoklik. Sebagai bentuk dedikasi terhadap seni dan budaya lokal, latihan Thoklik pada malam Senin tersebut bukan hanya sekadar persiapan untuk tampil di festival, tetapi juga sebagai wujud perawatan terhadap warisan budaya yang mereka junjung tinggi.